Pendidikan masih menjadi isu hangat di Indonesia, khususnya di daerah tertinggal. Kementrian dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyadari akan hal ini, salah satunya dengan meluncurkan program Kampus Mengajar.

Program Kampus Mengajar merupakan bagian dari program sebelumnya yaitu kebijakan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM). Program ini baru saja dirilis oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bapak Nadiem Makarim pada bulan Februari tahun 2021 kemarin.

Menurut informasi pada laman resmi Kampus Merdeka, pendaftaran program ini dibuka tanggal 9 - 21 Februari 2021. Pengumuman hasil seleksi akhir pada tanggal 12 Maret 2021. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuka kuota untuk 15 ribu mahasiswa yang ingin mengikuti program ini. Sampai pendaftaran resmi ditutup mahasiswa yang mendaftar sudah mencapai 48.657 mahasiswa.

Nantinya mahasiswa yang lolos program Kampus Mengajar akan mendapat bantuan biaya uang kuliah tunggal (UKT) sebesar Rp. 2.400.000 dengan tambahan biaya hidup sebesar Rp. 700.000 per bulan.

Perbanas Surabaya sendiri berhasil mengirimkan sebanyak 18 Mahasiswa yang berhasil lolos dalam program Kampus Mengajar ini. Mahasiswa tersebut kebanyakan berasal dari Program Studi Manajemen dan Program Studi Ekonomi Syariah. Sebanyak 3 mahasiswa dari Program Studi Ekonomi Syariah dan 15 mahasiswa dari Program Studi Manajemen. 

Ini merupakan sebuah prestasi yang membanggakan tentunya mengingat banyaknya pesaing dari kampus lain yang ingin mengikuti Program Kampus Mengajar. Bahkan saingannya adalah skala nasional, karena setiap mahasiswa diperbolehkan mengikuti program ini. Syarat peserta yang diperbolehkan mengikuti program ini adalah mahasiswa aktif minimal semester 5, memiliki IPK minimal 3 (dari skala 4), memiliki pengalaman mengajar dan berorganisasi dan yang terakhir mendapat rekomendasi dari kampus.

Nantinya program Kampus Mengajar ini akan berjalan selama 4 bulan terhitung tanggal 22 Maret 2021 sampai dengan 25 Juni 2021. Dengan tugas utama mahasiswa mengajar selama 6 jam sehari. Kegiatan mahasiswa meliputi membantu pembelajaran literasi dan numerasi, membantu adaptasi teknologi, membantu administrasi, sosialisasi produk pembelajaran Kemendikbud, sosialisasi program-program kementrian dan duta edukasi perubahan perilaku. Selama mengikuti kegiatan ini, intinya mahasiswa membantu atau mendampingi guru. Mahasiswa tentunya juga dibimbing oleh dosen pembimbing dari kampusnya. (yhcp/hms)