Jelang peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2020, pelajar SMA/SMK/MA sederajat antusias mengikuti Lomba Debat tingkat nasional. Kompetisi yang diselenggarakan secara online ini diikuti puluhan siswa dari berbagai daerah di Indonesia, di antaranya: Riau, Gorontalo, Lampung, Jakarta, dan Jawa Timur.

Ketua Pelaksana, Putri Wulanditya, S.E., M.Ak., mengatakan lomba debat ini memang senantiasa digelar setiap tahun oleh Pusat Penelitian Pencegahan Kejahatan Kerah Putih (P3K2P) STIE Perbanas Surabaya. Tahun ini, memang berbeda dari biasanya, mengingat pandemi Covid-19 masih menyelimuti wilayah Indonesia.

”Sebelum lomba debat hari ini berlangsung, kami sosialisasi aturan lomba debat online saat Technical Meeting Jumat kemarin,” papar Putri di sela acara berlangsung pada Minggu, 16 Agustus 2020

Lanjut Putri, sebenarnya masih banyak peserta yang ingin ikut daftar lomba ini, namun penyelnggara membatasi sampai 30 tim saja. Setiap tim terdiri atas 3 siswa dan sekolah bisa mengirimkan maksimal 2 tim. Dirinya menjelaskan, lomba debat online ini menggunakan sistem Asian Parliamentary, artinya ada tim Pro dan tim Kontra.

”Lomba debat berlangsung dua babak, yakni babak penyisihan dan babak final. Selama babak penyisihan ada 15 sesi debat. Lalu, 6 tim dengan nilai tertinggi akan masuk di babak final,” rincinya.

Perlu diketahui, kriteria penilaian untuk setiap peserta debat yang ditetapkan oleh juri meliputi: argumentasi, kekompakan, Attitude, dan Ketepatan Jawaban atas pertanyaan dari Juri. Nantinya, segenap tim yang mengikuti lomba akan memperebutkan kejuaraan, yakni Juara 1, 2, dan 3. Selain hadiah uang tunai jutaan rupiah dan sertifikat, mereka juga berhak untuk menerima Voucher Pendidikan untuk masuk di STIE Perbanas Surabaya. (hms)