Pelatihan Jurnalistik bagi Mahasiswa STIE Perbanas Surabaya
Humas STIE Perbanas Surabaya bekerjasama dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Fiducia menggelar Pelatihan Jurnalisitk, Fotografi, dan Website untuk Mahasiswa STIE Perbanas Surabaya pada Sabtu, 19 Oktober 2019. Bertempat di Ruang D305-306 Kampus 1, acara ini diikuti oleh lebih dari 75 mahasiswa dari berbagai jurusan. Turut hadir pula pewakilan humas dari setiap Organisasi Mahasiswa (Ormawa) STIE Perbanas Surabaya.
Kepala Pemasaran dan Humas, Abu Amar Fauzi, S.S., M.M., mengatakan di Era Revolusi Industri 4.0, lulusan dituntut untuk multitasking. Misalnya, mahasiswa jurusan Akuntansi, Manajemen, maupun Ekonomi Syariah bisa mengembangkan skill komunikasi, salah satunya dengan memahami peran jurnalistik. Menurutnya, dalam dunia kerja, selain skill inti, mereka butuh skill tambahan untuk melejitkan karir. ”Salah satunya, skill komunikasi yang tidak bisa ditinggalkan,” ungkapnya di hadapan peserta pelatihan.
Di samping itu, pihaknya berharap mahasiswa yang hadir dalam pelatihan tersebut bisa berkontribusi dalam meningkatkan kuantitas content di website utama STIE Perbanas Surabaya. Bahkan, mereka bisa menaikkan rangking Webometrics dengan menambah konten regular. Salah satunya, mahasiswa yang memiliki skill menulis maupun content creative bisa dipublikasikan lewat website.
Sementara itu, untuk mendukung kompetensi mahasiswa, pemateri yang dihadirkan langsung dari Jurnalis Jawapos, Septinda Ayu Pramitasari dan Fotografer Harian Surya, Khabibur Rokhman. Dalam menyampaikan materi berita jurnalisitik, Ayu sapaan jurnalis Jawapos ini memberikan materi tentang pentingnya jurnalistik, jenis-jenis berita hingga teknik menulis berita yang baik dan benar. Di penghujung sesinya, Ayu mengajak peserta untuk praktik menulis berita tentang acara yang saat itu berlangsung.
Sesi selanjutnya, yakni materi fotografi Jurnalistik yang disampaikan oleh Khabibur Rokhman. Dalam materinya, dia menyampaikan materi tentang teknik mengambil foto yang benar dari berbagai sudut dan angle yang berbeda. Bahkan, peserta diajak untuk praktik dengan objek pelatihan sehingga mahasiswa bebas memfoto model dari berbagai angle.
Salah satu peserta, Jihan mengaku ilmu yang diterima selama pelatihan itu sangat penting. Pasalnya, dirinya merasa tahu cara membuat berita yang baik dan benar. ” Dan lagi, cara penulisan atau membuat tema yang menarik, terus cara memfoto yang baik dan benar biar mendapat angel yang bagus,” ungkapnya. (fiducia/humas)