POJOK OPINI MAHASISWA
Gen Z Penentu Keberhasilan ‘Society 5.0’
Dikutip dari Radar Surabaya - KUNCI peningkatan perekonomian di Indonesia pada masa yang akan datang ditentukan oleh generasi Z. Generasi Z merupakan manusia yang lahir tahun 1996 hingga 2000-an, dan termasuk golongan manusia muda yang memiliki segudang ide kreatif inovatif dan hidup bersama teknologi. Perkembangan perekonomian di Indonesia harus terus berkembang di saat saat kondisi sulit ini karena adanya pandemi Covid-19, perkembangan ekonomi tidak hanya skala nasional namun juga skala internasional.
Menurut guru besar marketing Indonesia, Hermawan Kartajaya mengatakan, “Saya percaya bahwa perekonomian Indonesia kayak Nike, 2020 turun makanya government harus turun tangan”. Nike dengan logo bergambar centang diibaratkan dengan keadaan perekonomian saat ini akibat covid-19 logo tersebut yang memiliki makna posisi relief, recovery dan rise. Dalam rangka keadaan relief menuju recovery diperlukannya peran pemerintah untuk membantu perbaikan dengan penetapan undang-undang yang berlaku, kebijakan serta peraturan perubahan kegiatan ekonomi berskala nasional dan internasional. Bentuk perbaikan juga dapat dilakukan dengan bantuan investment oleh pihak swasta yang berlaku dengan dasar Undang- Undang Cipta Kerja. Kondisi ini menguntungkan semua generasi terutama generasi Z yang telah mengalami kesulitan saat masa sulit pandemi covid 19. Generasi Z pada saat ini dan 10 tahun kedepan penentu keberhasilan perekekonomian dalam skala besar, generasi ini pada tahun 2025-2030 mulai produktif dalam melakukan kinerja serta menghasilkan uang, sehingga perekonomian meningkat tidak hanya skala nasional tapi sampai skala internasional. Indonesia sangat beruntung karena untuk perkembangan perekonomiannya didorong oleh generasi Z yang memiliki semangat tinggi serta inovasi. Masa pandemi yang telah dilalui hingga saat ini dapat disebut dengan kondisi postnormal, membuat Indonesia sebelumnya melakukan sesuatu secara offline beralih menjadi online. Tentu kedepannya seluruh negara mengalami keadaan post normal, dimana keadaan penggabungan online dan offline yakni tidak bisa lagi offline tanpa online.
Oleh:
Nastiti Wahyu Pristanti
Dito Jelang Maulana
Mahasiswa Magister Manajemen UHW Perbanas Surabaya
Terbit di Radar Surabaya, baca selengkapnya disini